- TES ROMBERG
- lesi cerebelar --> waktu pasien
membuka dan menutup mata pasien kesulitan berdiri tegak dan cenderung berdiri dengan kaki terbuka lebar
- gangguan propioseptik --> begitu menutup mata pasien kesulitan mempertahankan diri dan jatuh
- TES HEEL TO TOE WALKING
- lesi cerebelar --> pasien tidak dapat menjalankan tes --> Disequilibrium --> tidak dapat berdiri kokoh ( cenderung jatuh ) dan cara berjalan terganggu ( langkah menjadi lebar - lebar ).
jika cenderung jatuh ke satu sisi artinya gangguan unilateral. jika berjalan sempoyongan ke samping artinya gangguan di vermis
- TES JARI - HIDUNG
- lesi cerebelar --> telunjuk tidak sampai di hidung tapi melewati atau di samping sampai di pipi --> dismetria ( salah ukur )
- jika mendekati hidung dan terlihat tremor ( intention tremor ) maka minta pasien menunjuk jari telunjuk pemeriksa kemudian menunjuk hidung pasien berulang - ulang
- TES PRONASI - SUPINASI
- lesi cerebelar --> gerakan dilakukan lamban dan tidak tangkas --> disdiadokinesia
- TES TUMIT
- lesi cerebelar --> gerakan dilakukan tidak tangkas dan berlebihan dimana tumit sampai hingga ke paha
- REBOUND PHENOMENON
- lesi cerebelar --> lengan pasien memukul dirinya sendiri. hal ini terjadi karena kontraksi M. triceps terlambat akibat gangguan cerebelar.
- ARM BOUNCE
- lesi cerebelar --> lengan akan berayun ke atas dan ke bawah secara berlebihan tanpa dapat dihentikan oleh pasien.
- TES TELUNJUK KE TELUNJUK
- lesi cerebelar --> lengan di sisi lesi akan ketinggalan sehingga jari sisi yang sehat melampaui garis tengah
Sumber : Medical Mini Notes NEUROLOGY Edisi 2015
No comments:
Post a Comment